Seediq Bale: kolonialisme dan Transfomasi

oleh Deny Fajar Bayu

p8843458_p_v8_ab.jpg

“Inilah aku. Aku biasanya menjaga gunung dan hutan ini dengan gagah berani. Oh ya, itu benar. Kenangan akan orang-orang di masa lalu. Inilah aku. Aku biasanya menjaga hutan ini dengan gagah berani. Inilah gunung kami. Inilah sungai kami. Kami adalah Seediq Bale yang sejati”
*****
Paragraf di atas adalah bagian lirik lagu dari film Warriors of The Rainbow: Seediq Bale. Film yang diangkat dari Tragedi Wushe di Taiwan pada tahun 1930 ini mengisahkan perjuangan masyarakat adat Taiwan melawan kolonialisme Jepang dengan tokoh utama Mona Rudou.
Kolonialisme Jepang di Taiwan dimulai sejak penandatanganan Perjanjian Shimonoseki (1895) antara Jepang dan China. Sejak saat itu Jepang berusaha untuk menguasai seluruh wilayah Taiwan –termasuk daerah suku pedalaman yang berada di pegunungan.  Menguasai daerah itu merupakan hal yang tak mudah bagi Jepang karena suku pedalaman –suku Seediq yang terdiri dari 13 klan— melakukan perlawanan di awal ekspansi Jepang. Sekalipun mendapat perlawanan, dengan berbekal senjata lengkap dan strategi yang dimiliki, Jepang berhasil menaklukkan suku tersebut.

Lanjutkan membaca “Seediq Bale: kolonialisme dan Transfomasi”