Esok Malam, Akankah Seindah Malam Yang Telah Berlalu?*

                     Ilustrasi Larangan Aktivitas Malam

Sebuah malam yang riuh ketika satpam kampus beserta TNI, Polisi dan wakil rektor III menyisir sekretariat lembaga kemahasiswaan (lema) di kampus Unhas Tamalanrea. Kala itu kami sedang berdiskusi di koridor manakala giliran kunjungan aparat keamanan tertuju kesitu setelah kericuhan antar fakultas terjadi sebelumnya.

“Pulang semua, bikin apa di kampus malam-malam begini”, kata salah seorang dari mereka sementara yang lainnya menggeledah barang-barang salah satu sekretariat lema fakultas Sastra.

Keesokan harinya sekelompok mahasiswa dari berbagai fakultas berkumpul di Rektorat Unhas kamelakukan aksi demonstrasi menolak pemberlakuan jam malam dan intervensi TNI-polisi terkait razia yang dilakukan semalam sebelumnya.

Wakil Rektor III yang turun menanggapi aksi tersebut mengatakan bahwa selain memungkinkan timbulnya kericuhan, jam malam juga membuat pembiayaan listrik membengkak. Sementara kedatangan TNI dan Polisi diperuntukkan dalam mengamankan aset negara yang berpotensi rusak akibat konflik antar fakultas.

Lanjutkan membaca “Esok Malam, Akankah Seindah Malam Yang Telah Berlalu?*”

DISKUSI PUBLIK

1450785131189

“LARANGAN AKTIVITAS MALAM: REGULASI ATAU INSTRUKSI ?”

Dasar Pemikiran

Lembaga kemahasiswaan Universitas Hasanuddin kembali dibuat gaduh oleh aturan yang dikeluarkan oleh rektorat Universitas Hasanuddin. Belum reda rasa geli dikarenakan aturan “dilarang gondrong” beberapa bulan lalu, tertanggal 7 Desember lalu, kampus kembali mengeluarkan aturan pelarangan aktivitas malam di kampus. Di dalam surat edarannya, tertera, bentrokan yang terjadi antara mahasiswa Fakultas MIPA dan mahasiswa Fakultas Teknik minggu malam lalu adalah salah satu alasan utamanya. Bentrokan mahasiswa, lebih lanjut dituliskan, juga berpotensi menyebabkan kerusakan fasilitas-fasilitas kampus. Di samping itu, alasan lain yang menjadi dasar dikeluarkannya surat edaran ini adalah membengkaknya biaya listrik yang harus dibayarkan oleh kampus.

Tidak butuh waktu lama setelah surat edaran (dadakan) itu dikeluarkan, pada malam tanggal 7 Desember, kampus segera melancarkan agresi pertamanya. Pihak kampus, diwakili oleh WR III, yang dikawal oleh berlapis lapis pengamanan di belakangnya, membubarkan aktivitas-aktivitas lembaga kemahasiswaan. Namun yang mengejutkan bagi para fungsionaris lembaga kemahasiswaan adalah, terlibatnya aparat Kepolisian beserta TNI dalam agenda pembubaran—untuk tidak menyebutnya pengusiran—mahasiswa pada malam yang menyedihkan itu. Alih-alih datang dengan komunikasi yang baik, pihak kampus beserta lapisan-lapisan pengamanaannya, dengan kasar membubarkan, bahkan masuk mengobrak abrik sekretariat lembaga kemahasiswaan. Begitulah isu pelarangan aktivitas malam ini bergulir dengan cepat di kampus merah Universitas Hasanuddin.

Setiap kebijakan, lazimnya memang akan menuai berbagai respon dari publik, dalam hal ini mahasiswa untuk konteks di dalam kampus. Namun, sebagai masyarakat intelektual, penetuan ‘standing position’ atau keberpihakan terhadap suatu isu, tentu tidak patut jika diambil dengan cara reaksioner. Kita dituntut untuk menelaah lebih dalam suatu permasalahan sebelum mengeluarkan argumen tertentu sebagai respon atasnya.

Lanjutkan membaca “DISKUSI PUBLIK”

Menghapus Korupsi dan Keharusan Berjuang

_MG_2423
Aksi Hari Anti Korupsi di fly over tanggal 9 desember 2015 (dok. fajar)

Reportase singkat aksi Hari Anti Korupsi

               Rabu, 09 Desember 2015, Beberapa lembaga di Makassar membuat suatu aliansi yang di beri nama Aliansi Pejuang Anti Kosupsi. Lembaga- lembaga tersebut yaitu GARDA TIPIKOR, KPMIBM, LAW UNHAS, PERMAHI, FORMAHAN, IM3I, dan KEMA FH-UH. Aliansi ini bertujuan untuk membuat aksi damai di Fly Over demi memperingati hari Anti Korupsi sekaligus mempropagandakan kepada masyarakat Makassar bahwa ada musuh terbesar di negeri Kita ini, yaitu korupsi.

                Massa aksi berkumpul di titik awal yang telah disepakati yaitu di Pertamina depan pintu satu Unhas untuk briefing dan berdoa sebelum berangkat ke titik aksi yaitu Fly over. Pada pukul 13.00 WITA , Aliansi mulai berangkat dengan truk sebagai pemimpin konvoi dan di ikuti oleh peserta aksi dengan menggunakan motor yang dikawal juga oleh aparat kepolisian. Pada saat konvoi berjalan, perwakilan tiap lembaga membawakan orasi mereka soal korupsi dan mempropagandakan soal isu-isu korupsi di Indonesia.

                Salah satu orator dari Aliansi Pejuang Anti Korupsi menegaskan bahwa “ Selama korupsi masih ada, kita harus tetap berjuang melawannya karena kita adalah wakil suara dari seluruh rakyat di Indonesia yang tertindas akibat para koruptor”. Peryataan tersebut pasti sangat menggelitik di telinga masyarakat Makassar yang pada saat itu melewati konvoi, karena pasti mereka bertanya-tanya soal siapa yang sebenarnya menjadi wakil rakyat, atau apakah makna dari ‘wakil rakyat’ yang selama ini tindakan para petinggi negeri ini yang tidak merakyat dan malah meresahkan rakyat.

                Lanjutkan membaca “Menghapus Korupsi dan Keharusan Berjuang”

MAHASISWA UNHAS MENOLAK PEMBERLAKUAN JAM MALAM

Gema teriakan mahasiswa kembali terdengar di kampus Universitas Hasanuddin. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Unhas Bersatu kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung rektorat Unhas pada selasa (8/12) siang dengan jumlah massa aksi lebih dari 200 orang. Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap razia pengosongan sekretariat Lembaga Kemahasiswaan (LEMA) yang dilakukan oleh pihak rektorat pada malam sebelumnya. Pada tengah malam sebelumnya, wakil rek tor 3 … Lanjutkan membaca MAHASISWA UNHAS MENOLAK PEMBERLAKUAN JAM MALAM